Wednesday, June 22, 2022

Gigi Kelinci Untuk Wajah Bulat

 Gigi Kelinci Untuk Wajah Bulat

 




Anda ingin punya gigi kelinci? Ya, silahkan saja. Semua orang berhak memilih penampilan gigi yang diinginkan agar bisa tampak cantik atau ganteng. Tetapi yang terbaik adalah wajah Anda harus wajah yang cocok untuk gigi kelinci.

Ini adalah petunjuk dari drg. Hilly Gayatri, DDS. Sementara, menurut drg Elisea Kimora, bentuk gigi kelinci yang akan dipasang pada gigi Anda sebaiknya sesuai bentuk wajah. Maksudnya agar cocok sehingga pemasangan gigi kelinci dapat menambah cantik pemilik gigi.

Kata drg Hilly Gayatri, tidak semua orang cocok untuk pasang gigi kelinci. Banyak orang ingin pasang gigi kelinci karena melihat orang lain yang sudah pasang gigi kelinci terlihat cantik.

Apa lagi yang pasang gigi kelinci adalah bintang film atau pemain sinetron terkenal. Mereka tampil cantik dengan gigi kelincinya. Bahkan, tampil lebih muda dari umur yang sebenarnya.

Lalu, orang lain ingin menirunya dengan pasang gigi kelinci.
Oleh karena itu, saran drg Hilly, sebelum pasang gigi kelinci, Anda perlu lebih dulu berkonsultasi dengan dokter gigi. Apakah Anda layak atau tidak untuk pasang gigi kelinci.


Apa itu gigi kelinci?

Gigi kelinci adalah bentuk dan ukuran dua gigi depan pada rahang atas yang lebih besar dan panjang dari gigi lainnya dengan cara mengarsip atau mencukur gigi.
Dalam dunia medis, orang yang giginya lebih besar dari rata-rata orang lain seusianya dikatakan memiliki kondisi makrodonsia. Macrodontia adalah istilah yang menggambarkan kelainan pada bentuk gigi. Kondisi ini tidak dianggap sebagai gangguan yang mengkhawatirkan, tetapi bentuk gigi yang khas.


Sebelum Pasang Gigi Kelinci, Dokter Lebih Dahulu Melakukan Uji Coba


Gigi kelinci ialah dua gigi di depan yang ukuran lebih besar dari ukuran gigi yang lain. Kebanyakan orang yang pasang gigi kelinci ialah untuk estetika atau keindahan.
Jika Anda konsultasi ke dokter gigi, maka dokter lebih dulu akan lakukan uji coba. Caranya, dokter akan memberikan tambalan sementara pada gigi yang disebut wax.
Cara ini dilakukan untuk mengetahui apakah Anda benar-benar cocok dengan mempunyai gigi kelinci. Anda merasa lebih percaya diri punya gigi kelinci.
"Bila Anda merasa oke dengan penampilan gigi kelinci, ya pemasangan gigi kelinci baru akan dilakukan," kata drg Hilly.
Dengan cara ini, Anda tidak akan merasa menyesal jika di belakang hari merasa tidak cocok dengan penampilan gigi kelinci. Karena dengan cara itu Anda sudah dapat pastikan gigi kelinci cocok untuk penampilan wajah Anda.
Maka pemasangan gigi kelinci atau veneer disesuaikan dengan bentuk wajah. Konsep pemasangannya adalah penambahan gigi dengan bahan dasar dari gigi itu sendiri. Biaya pemasangan gigi kelinci atau veneer tergolong mahal.
Untuk perawatan gigi kelinci sama dengan perawatan gigi pada umumnya. Yaitu, bersihkan gigi dengan teratur dan cek up gigi secara periodik atau berkala tiap 6 bulan sekali.


Drg Elisea: Bentuk Gigi Kelinci Disesuaikan dengan Bentuk Wajah Agar Serasi


Pertanyaannya, bentuk wajah seperti apa yang cocok untuk pemasangan gigi kelinci?

Menurut drg Elisea Kimora, bentuk gigi yang akan dipasang sebaiknya sesuai bentuk wajah seseorang. Kesesuaian antara bentuk gigi dan bentuk wajah akan membuat seseorang tampak cantik atau handsome sesudah pasang gigi kelinci.
Misalnya, drg Elisa memberi contoh. Apabila bentuk wajahnya oval, maka bentuk gigi yang cocok ialah gigi yang sedikit panjang.

Untuk bentuk wajah yang bulat
, gigi kelinci yang cocok tidak terlalu panjang. Seiring berkembangnya dunia kesehatan, banyak orang-orang yang mengganti bentuk gigi mereka untuk menunjang penampilan. Dengan cara ini, pemasangan gigi kelinci benar-benar dapat menunjang penampilan.

Oleh karena itu, Anda yang sekarang punya wajah oval tetapi bentuk giginya pendek, tidak perlu khawatir. Dengan kemajuan tehnologi pergigian, dokter gigi kini dapat memperpanjang gigi yang pendek atau membuat gigi pendek menjadi lebih panjang.

"Gigi mempunyai sebuah trend. Ada trend gigi veneer, trend smile desain, dll," ungkap Elisea.
Perbaikan bentuk gigi dan susunan gigi yang rapi memang bisa membuat seseorang jadi cantik atau ganteng. Banyak pasien mamanya yang juga dokter gigi, bisa bertambah cantik setelah perbaikan tampilan giginya.


Penyebab gigi kelinci (makrodontia)


Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab gigi kelinci. Meski begitu, beberapa ahli meyakini jika ada beberapa factor yang dapat membuat seseorang lebih beresiko terkena makrodontia. Beberapa di antaranya ialah:

1. Genetika

Factor turunan atau genetik menjadi aspek terpenting seseorang mempunyai gigi kelinci. Jika kakek-nenek atau orang tua Anda memiliki gigi kelinci, Anda juga beresiko tinggi mengalaminya.
Menurut beberapa ahli, perubahan genetik yang mengatur pertumbuhan gigi bisa menyebabkan dua gigi depan atas jadi lebih besar serta lebih panjang. Bahkan, mutasi genetik juga bisa mengakibatkan gigi Anda terus tumbuh.

2. Gangguan tertentu

Dalam beberapa kasus, macrodontia dapat dialami oleh orang yang mempunyai kondisi atau kelainan fisik tertentu. Beberapa kondisi yang sering dikaitkan dengan mikrodonsia meliputi:


1. Sindrom KBG: menyebabkan pertumbuhan gigi yang cenderung lebih besar dari biasanya. Pengidap sindrom KBG sering mengalami keterbelakangan mental, fitur wajah yang lebar, dan kelainan tulang.
 

2. Hiperplasia hemifasial: menyebabkan pembesaran jaringan dan tulang pada satu sisi wajah dan kepala. Biasanya, orang dengan kondisi ini mempunyai gigi besar hanya di sisi wajah yang terserang.
 

3. Gigantisme hipofisis: menyebabkan pertumbuhan tulang abnormal dan ketidakseimbangan hormon. Ke-2 ini diyakini oleh banyak ahli dapat menyebabkan pertumbuhan dan ukuran gigi yang tidak teratur.

3. Ras

Studi ini menemukan bahwa kasus macrodontia lebih sering terjadi pada orang Asia, Amerika, dan Alaska.
Selain ras, jenis kelamin menjadi faktor resiko kondisi ini. Dalam kebanyakan kasus, pria lebih mungkin mengembangkan makrodontia daripada wanita. Tetapi, tidak diketahui secara pasti mengapa ras dan jenis kelamin menjadi faktor resiko makrodontia.



Baca Juga : Kesehatan Gigiku

No comments:

Post a Comment