Tuesday, December 14, 2021

5 Langkah Membuat Jalinan Keluarga yang Sehat

 
Keluarga Sehat

Dari pandangan tradisional, keluarga adalah sebuah barisan yang terbentuk dari ada hubungan orang-tua, anak, dan saudara. Bertepatan dengan berkembangnya zaman, deskripsi kita terkait keluarga juga ikut berkembang. Terlepas dari apa ada hubungan darah atau tidak, setiap dari kita mendeskripsikan keluarga sebagai barisan yang dekat, tempat sharing, dan lingkungan khusus di mana kita bisa mengalami perkembangan dan jadi diri kita.


Tapi pernahkah kita menanyakan, apa itu keluarga yang sehat?


Apa satu keluarga bisa disebut sehat jika tinggal bersama pada suatu rumah? Apakah itu keluarga dengan tidak ada anggota yang sakit fisik? Bagaimana dengan keluarga yang memiliki anggota berkebutuhan khusus? Apa jadi single parent membuat keluarga kita tidak sehat kembali?

Walsh (1994) menjawab beberapa pertanyaan itu dengan simpel. Keluarga yang sehat tidak cuma berbicara permasalahan formasi dan peranan, bukan permasalahan ketidaksesuaian RAS. Kesehatan fisik keluarga penting, tapi keluarga yang sehat lebih mengarah pada keluarga yang berperanan secara baik. Fungsional dalam rangka keluarga yang diperuntukkan adalah kesatuan keluarga dalam raih arah keluarga, kesejahteraan mental, dan hubungan di antara anggota (Walsh, 1994) . Maka sehat atau mungkin tidak keluarga hanya bisa diputuskan oleh anggota keluarga tersebut.

Walaupun peran keluarga untuk saya dan Anda berbeda, Walsh (1994) ada 3 komponen kunci yang membutuhkan agar kita dapat membuat keluarga fungsional:


Pola pengaturan dalam keluarga


Komponen pertama dari keluarga yang fungsional adalah bagaimana mereka mengatur relasi, formasi keluarga, dan sumber daya yang dimiliki. Keluarga dengan ayah dan ibu memiliki pengaturan keluarga lainnya sama mereka yang memimpin keluarga sebagai orang-tua tunggal.

Kemampuan sesuaikan ialah kunci dari pola pengaturan keluarga. Untuk berperanan dengan baik, keluarga perlu memiliki kepemimpinan, ketetapan, dan pola jalinan yang konstan. Tapi itu kurang cukup. Semua hal tersebut harus diseimbangkan dengan kemampuan sesuaikan pada perubahan di luar atau dari dalam. Kurangnya kemampuan sesuaikan membuat keluarga jadi "disfungsional" karena terlalu tidak teratur atau kaku.

Kohesi, kunci yang juga penting untuk pengaturan keluarga. Keluarga perlu menyamai kepentingan untuk dekat dan terhubung, dengan ketidaksesuaian individu dan keterpisahan. Keluarga yang "disfungsional" cenderung berada di team yang ekstrim. Dari mereka tidak terhubung, atau terlalu terhubung sampai tidak memiliki privasi dan ruang berkembang secara pribadi.

Kesetimbangan antara jalinan dan keterpisahan betul-betul adaptive. Keluarga perlu sesuaikan dengan kondisi dan tingkatan perubahan anggota. Sebagai contoh, anak yang mulai bergerak dewasa membutuhkan ruang berkembang mandiri yang makin banyak jika dibandingkan dengan saat mereka masih anak-anak.

Agar pengaturan dalam keluarga dapat berjalan dengan baik, keluarga perlu putuskan batasan yang sehat (Walsh, 1994).

Proses komunikasi

Komunikasi dalam keluarga penting untuk membikin keluarga yang fungsional. Karena ada komunikasi yang jelas dan konstan, baik verbal atau non-verbal, pengaturan yang ada di keluarga dapat digerakkan secara baik.

Keluarga yang fungsional akan membuat rasa sama percaya dan gerakkan anggotanya untuk terbuka dalam gesturkan penilaian atau hati. Mereka akan memberikan respon berupa kepedulian, rasa empati, dan menolerir ketidaksesuaian yang ada di keluarga.

Komunikasi ke arah pada kemampuan keluarga untuk menyelesaikan permasalahan. Keluarga yang berperanan dengan baik dituruti, tidak dengan tidak ada persoalan, tapi dengan berapakah efektif mereka menyelesaikan permasalahan.

Peralihan dan proses kepercayaan dalam keluarga

Keluarga yang sehat dapat menyamai perubahan dan konsistensi. Mereka dapat temui perubahan dari periode lalu, sekarang ini, dan siap untuk masa depan.

Keluarga yang sehat membuat proses kepercayaan seperti norma dan nilai. Kepercayaan ini digambarkan melalui relasi dan jadi satu hal yang konstan dikerjakan oleh anggota keluarga dalam kehidupan mereka. Ini yang membuat keluarga memiliki makna-makna tertentu dalam setiap pengalaman dan membuat identitas keluarga.
 

Tanda hubungan keluarga yang sehat

Menurut sebuah penelitian, hubungan keluarga yang sehat memiliki beberapa watak yang bisa Anda kenali, satu diantaranya:

Apresiasi dan kasih sayang

Ada apresiasi dan rasa kasih sayang pada suatu keluarga jadi salah satu tanda hubungan keluarga yang sehat. Di saat ada anggota keluarga yang membutuhkan kontribusi, anggota keluarga lainnya akan menunjukkan dukungan dan rasa kasih-sayang untuk membantu dengan apa saja.

Kesetiaan

Hubungan keluarga yang terlilit dengan baik dapat terlihat dari kesetiaan beberapa anggota keluarganya. Kesetiaan ini bisa datang dalam berbagai macam, seperti ada di saat dibutuhkan, jadi pendengar yang baik saat ingin bercerita, sampai membuat keputusan bersama dalam menjaga kecocokan keluarga.

Komunikasi yang positif

Dalam hubungan keluarga yang sehat, tidak ada kritik yang jatuhkan, menjelek-jelekkan nama anggota keluarga kekerasan emosional, atau lainnya. Justru sebaliknya, hubungan keluarga yang terlilit dengan baik diisi oleh komunikasi positif yang dapat membuat beberapa anggota keluarganya terasa disayangi dan didukung.

Sukai menghabiskan waktu bersama

Baik itu spontan atau sudah diprediksi, keluarga yang jalinan terlilit kuat dapat senang, tertawa, dan tersenyum lebar saat bersama. Beberapa anggota keluarganya terasa bahagia agar bisa menghabiskan waktu bersama.

Mampu menyelesaikan persoalan bersama

Persoalan dan konflik dalam keluarga kadang tidak terelakkan. Keluarga yang kecocokannya terjaga cenderung dapat menyelesaikan bermacam tipe konflik atau persoalan bersama tanpa rasa emosi. Mereka dapat melihat sisi positif pada kondisi jelek.Dengan lalui kondisi-situasi yang sulit bersama, hubungan di antara anggota keluarga dipercaya dapat semakin kuat.
Mampu terima anggota keluarga apa yang telah ada

Anggota keluarga yang sama bisa terima dan ketahui kekurangan dan kelebihan masing-masing adalah tanda dari hubungan keluarga yang terlilit secara baik.

No comments:

Post a Comment